Sabtu, 08 Maret 2014

amdal

1.1         Latar Belakang
Pada zaman dahulu, kebutuhan manusia akan sumber alam belum terlalu besar karena jumlah manusianya sendiri masih relatif sedikit, di samping itu intensitas kegiatannya juga tidak terlalu besar.
Pada saat-saat itu perubahan-perubahan pada lingkungan oleh aktifitas manusia masih dalam kemampuan alam untuk memulihkan diri secara alami. Tetapi aktifitas manusia semakin lama semakin besar sehingga menimbulkan perubahan lingkungan yang besar pula.
Pada saat inilah manusia perlu berfikir apakah perubahan yang terjadi pada lingkungan itu tidak akan merugikan manusia. Manusia perlu memperkirakan apa yang akan terjadi akibat adanya kegiatan oleh manusia itu sendiri.
AMDAL (Analisis Mengenai Danpak Lingkungan) merupakan alat untuk merencanakan tindakan preventif terhadap kerusakan lingkungan yang mungkin akan ditimbulkan oleh suatu aktifitas pembangunan yang direncanakan. AMDAL ini sangat penting bagi negara berkembang khususnya Indonesia, karena Indonesia sedang giat melakasanakan pembangunan, dan untuk melaksanakan pembangunan maka lingkungan hidup banyak berubah, dengan adanya AMDAL maka perubahan tersebut dapat diperkirakan. Dampak kegiatan terhadap lingkungan hidup dapat berupa dampak positif maupun dampak negatif, hampir tidak mungkin bahwa dalam suatu kegiatan atau pembangunan tidak ada dampak negatifnya. Dampak negatif yang kemungkinan  timbul harus sudah diketahui sebelumnya (dengan AMDAL), di samping itu AMDAL juga membahas tentang cara-cara untuk menanggulangi / mengurangi dampak negatif. Agar seluruh masyarakat dapat ikut merasakan hasil pembangunan yang meningkat, maka dampak positif perlu dikembangkan di dalam AMDAL.
1.2         Tujuan
1.    Memanfaatkan barang bekas menjadi barang yang memiliki harga jual
2.    Mengurangi sampah disekitar lingkungan
3.    Memperdalam materi AMDAL
1.3         Rumusan Masalah
1.    Apa yang dimaksud dengan AMDAL ?
2.    Apa tujuan AMDAL ?
3.    Mengapa AMDAL harus dilakukan ?
4.    Apa saja komponen dalam AMDAL ?
5.    Apa peran AMDAL ?
6.    Apa kegunaan dari adanya AMDAL ?
7.    Bagaimana cara menyusun AMDAL ?
8.    Hal – hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam rona lingkungan hidup ?
1.4         Tinjauan Pustaka
A.           AMDAL
Pengertian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) menurut Undang-undang No. 4 Tahun 1982 Pasal 1 menyatakan : “Analisis mengenai dampak lingkungan adalah hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan”. Arti lain analisis dampak lingkungan adalah teknik untuk menganalisis apakah proyek yang akan dijalankan akan mencemarkan lingkungan atau tidak, dan jika ya, maka akan diberikan jalan alternatif pencegahannya atau suatu hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan dan diperkirakan mempunyai dampak peting terhadap lingkungan hidup.
Dampak adalah perubahan yang terjadi sebagai akibat suatu aktivitas baik yang berasal dari alam ataupun manusia. Dalam AMDAL penelitian dampak dilakukan karena adanya rencana aktivitas manusia dalam pembangunan. Jadi, dampak bisa mejadi masalah jika pembangunan lebih besar daripada sasaran yang direncanakan (dibandingkan dengan keadaan sebelum ada perubahan).
B.            Tujuan AMDAL
Tujuan AMDAL adalah untuk menduga kemungkinan terjadinya dampak dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan yang dilakukan.
C.            Alasan AMDAL
Alasan AMDAL diperlukan untuk melakukan suatu studi kelayakan, yaitu :
a.    Karena undang-undang dan peraturan pemerintah menghendaki demikian.
b.    AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan beroperasinya proyek-proyek industri.
D.           Komponen AMDAL
Komponen AMDAL terdiri dari :
1.    PIL (Penyajian Informasi Lingkungan) adalah telaahan secara garis besar tentang rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.
2.    KA (Kerangka Acuan) adalah uraian tugas yang harus dilaksanakan dalam studi ANDAL.
3.    ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan)
4.    RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan) merupakan pemantauan yang meliputi evaluasi tentang perubahan lingkungan.
5.    RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan)
E.            Peran AMDAL
Beberapa peran AMDAL, yaitu :
1.      Peran AMDAL dalam pengelolaan lingkungan. Apabila dampak lingkungan yang telah diperkirakan jauh berbeda dengan kenyataannya, ini dapat saja terjadi kesalahan-kesalahan dalam menyusun AMDAL atau pemilik proyeknya tidak sesuai dengan AMDAL yang telah disusun.
2.      Peran AMDAL dalam pengelolaan proyek. Bagian AMDAL yang diharapkan oleh aspek teknis dan ekonomis biasanya adalah sejauh mana keadaan lingkungan dapat menunjang perwujudan proyek, terutama sumber daya yang diperlukan proyek tersebut seperti air, energi, manusia, dan ancaman alam sekitar.
3.      AMDAL sebagai dokumen penting. Laporan AMDAL merupakan dokumen penting sumber informasi yang detail mengenai keadaan lingkungan pada waktu penelitian proyek dan gambaran keadaan lingkungan di masa setelah proyek dibangun.
F.             Kegunaan AMDAL
Kegunaan AMDAL, yaitu
1.      Sebagai bahan bagi perencanaan dan pengelola usaha dan pembangunan wilayah.
2.      Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan atau kegiatan.
3.      Memberi masukan untuk penyusunan desain rinci teknis dari rencana  usaha dan atau kegiatan.
4.      Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup dari rencana usaha dan atau kegiatan.
5.      Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan.
G.           Langkah Penyusunan AMDAL
Langkah-langkah AMDAL, yaitu :
1.    Usulan Proyek.
2.    Penyaringan usulan proyek dengan PIL (Penyajian Informasi Lingkungan). Bila usulan proyek sejak awal berpendapat bahawa usulan proyeknya akan memiliki dampak penting, maka pemrakarsa bersama instansi yang bertanggungjawab dapat langsung membuat AMDAL dengan terlebih dahulu menyiapkan kerangka acuan. Jadi, dalam hal ini tidak diperlukan PIL.
3.    Menyusun Kerangka Acuan
4.    Membuat ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan)
5.    Membuat RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan) dan RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan)
6.    Implementasi Pembangunan Proyek dan Aktivitas Pengelolaan Lingkungan.
H.           Hal – hal yang perlu diperhatikan
Hal – hal yang perlu dicermati dalam rona lingkungan hidup adalah sebagai berikut:
1.    Wilayah studi rencana usaha dan atau kegiatan.
2.    Kondisi kualitatif dan kuantitatif dari berbagai sumber daya alam yang ada di wilayah studi rencana usaha dan atau kegiatan, baik yang sudah ada dan yang akan dimanfaatkan maupun yang masih dalam bentuk potensi.
I.              Contoh
Contoh Komponen Lingkungan Hidup :
1.      Fisik Kimia
                                                                                                  i.      Iklim, kualitas udara dan kebisingan
                                                                                                ii.      Fisiografi
                                                                                              iii.      Hidrologi
                                                                                              iv.      Hidrooseanografi
                                                                                                v.      Ruang, lahan dan tanah
2.      Biologi
                                                                                                  i.      Flora
                                                                                                ii.      Fauna
3.      Sosial
                                                                                                  i.      Demografi
                                                                                                ii.      Ekonomi
                                                                                              iii.      Budaya
                                                                                              iv.      Kesehatan Masyarakat
                                                                                                v.       
Dalam melakukan AMDAL, perlu dijelaskan dampak besar dan penting yang bakal timbul melalui perkiraan yang benar.
Hasil evaluasi mengenai hasil telaahan dampak besar dan penting dari rencana usaha dan atau kegiatan ini selanjutnya menjadi masukan bagi instansi yang bertanggung jawab untuk memutuskan kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan atau kegiatan sebagaimana dimaksudkan dalam PP Nomor 27 Tahun 1999.
J.              Ruang lingkup
Ruang Lingkup Studi dan Metode Analisa Data
a    Identitas Pemrakarsa dan Penyusun AMDAL
b.   Wilayah Studi. Lingkup wilayah studi mencakup pada penetapan wilayah studi yang digariskan dalam kerangka acuan untuk AMDAL dan hasil pengamatan di lapangan.
    1. Pelingkupan Wilayah Studi. Lingkup wilayah studi AMDAL ditetapkan berdasarkan pertimbangan batas-batas ruang, yaitu :
·         Batas Proyek : ruang dimana suatu rencana usaha dan atau kegiatan melakukan prakonstruksi, konstruksi dan operasi.
·         Batas Ekologis : ruang persebaran dampak dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan menurut media transportasi limbah (air/udara), dimana proses yang berlangsung diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar, termasuk dalam ruangan ini adalah ruang di sekitar rencana usaha dan kegiatan yang secara ekologis memberi dampak terhadap aktivitas usaha dan atau kegiatan.
·         Batas Sosial : ruang di sekitar rencana dan atau kegiatan yang merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah mapan.
·         Batas Administratif : ruang dimana masyarakat secara leluasa melakukan kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya sesuai dengan UU yang berlaku.
·         Batas Ruang Lingkup Studi AMDAL : ruang yang merupakan kesatuan dari keempat wilayah di atas, namun penentuannya disesuaikan dengan kemampuan pelaksana yang biasanya memiliki keterbatasan sumber data, seperti waktu, dana, tenaga, teknik, dan metode telaahan.
    1. Metode Pengumpulan dan Analisis Data. Studi AMDAL dapat berjalan sesuai dengan alur dan pedoman yang telah ditetapkan, sehingga akan menghasilkan studi yang sahih dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka studi AMDAL juga dalam analisisnya perlu melakukan metode pengumpulan dan analisis data yang ilmiah pula.
K.           Penyusunan AMDAL
AMDAL perlu disusun dengan sistimatik, sehingga dapat :
1.    Langsung mengemukakan pendapat penting yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan, perencanaan, dan pengelolaan rencana usaha dan atau kegiatan.
2.    Mudah dipahami isinya oleh semua pihak, termasuk masyarakat.
3.    Memuat uraian singkat tentang rencana usaha dan segala dampak besar dan pentingnya.
L.            Kegunaan rencana usaha
Kegunaan dan keperluan mengapa rencana usaha dan atau kegiatan harus dilaksanakan, yaitu
1.    Penentuan batas-batas lahan yang langsung akan digunakan.
2.    Hubungan antara lokasi rencana usaha dan atau kegiatan dengan jarak dan tersedianya sumber-sumber daya.
3.    Alternatif usaha dan atau kegiatan berdasarkan hasil studi kelayakan.
4.    Tata letak usaha dan atau kegiatan
5.    Tahap pelaksanaan usaha dan atau kegiatan
                                            i.         Tahap prakonstruksi/persiapan
                                          ii.         Tahap konstruksi
                                        iii.         Tahap Operasi
                                        iv.         Tahap Pasca Operasi
1.5         Metodologi
A.           Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Produk ini dikerjakan di rumah dan waktu pengerjaannya sabtu sepulang sekolah.
B.            Alat
Alat yang digunakan adalah :
1.    Gunting
2.    Lem tembak
C.            Bahan
Bahan yang digunakan adalah :
1.    Kaleng rokok bekas
2.    Kertas mas
3.    Kain percah
4.    Benang
5.    Lem
D.           Cara Pembuatan
1.    Persiapan bahan dan alat
2.    Lapisi permukaan kaleng bekas rokok dengan kertas mas dan rekatkan dengan lem
3.    Lalu, hias permukaan kaleng dengan kain percah yang telah dijahit dengan benang (sesuai dengan kreasi anda).
1.6         Pembahasan
Proses pembuatan kerajinan tangan ini cukup mudah dikerjakan karena alat dan bahan yang mudah didapat serta proses pengerjaannya yang mudah
1.7         Kesimpulan
Agar lingkungan tidak terlalu kotor sebaiknya kita memanfaatkan barang – barang bekas yang masih bisa diproses untuk menjadikan barang – barang tersebut menjadi barang yang mempunyai nilai jual dengan demikian lingkungan sekitar tidak menjadi terlalu kotor.
Jadi, manfaatkanlah limbah disekitar lingkunganmu !

Daftar Pustaka
DR.IR. Prihandarini Ririen, MS. 2013.  Peran dan Arti AMDAL.

Anonymous, 2014. Analisis mengenai dampak lingkungan.