1.1
Latar Belakang
Pada zaman dahulu, kebutuhan manusia akan sumber alam belum terlalu besar karena jumlah manusianya sendiri masih
relatif sedikit, di samping itu intensitas kegiatannya juga tidak terlalu
besar.
Pada saat-saat itu perubahan-perubahan pada lingkungan oleh aktifitas
manusia masih dalam kemampuan alam untuk memulihkan diri secara alami. Tetapi
aktifitas manusia semakin lama semakin besar sehingga menimbulkan perubahan lingkungan
yang besar pula.
Pada saat inilah manusia perlu berfikir apakah perubahan yang terjadi
pada lingkungan itu tidak akan merugikan manusia. Manusia perlu memperkirakan
apa yang akan terjadi akibat adanya kegiatan oleh manusia itu sendiri.
AMDAL (Analisis Mengenai Danpak Lingkungan) merupakan alat untuk
merencanakan tindakan preventif terhadap kerusakan lingkungan yang mungkin akan
ditimbulkan oleh suatu aktifitas pembangunan yang direncanakan.
AMDAL ini sangat penting bagi negara
berkembang khususnya Indonesia, karena Indonesia sedang giat melakasanakan
pembangunan, dan untuk melaksanakan pembangunan maka lingkungan hidup banyak
berubah, dengan adanya AMDAL maka perubahan tersebut dapat diperkirakan. Dampak
kegiatan terhadap lingkungan hidup dapat berupa dampak positif maupun dampak
negatif, hampir tidak mungkin bahwa dalam suatu kegiatan atau pembangunan tidak ada dampak negatifnya.
Dampak negatif yang kemungkinan timbul
harus sudah diketahui sebelumnya (dengan AMDAL), di samping itu AMDAL juga membahas tentang
cara-cara untuk menanggulangi / mengurangi
dampak negatif. Agar seluruh masyarakat dapat ikut merasakan hasil pembangunan yang
meningkat, maka dampak positif perlu
dikembangkan di dalam AMDAL.
1.2
Tujuan
1. Memanfaatkan
barang bekas menjadi barang yang memiliki harga jual
2. Mengurangi
sampah disekitar lingkungan
3. Memperdalam
materi AMDAL
1.3
Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan AMDAL ?
2. Apa
tujuan AMDAL ?
3. Mengapa
AMDAL harus dilakukan ?
4. Apa
saja komponen dalam AMDAL ?
5. Apa
peran AMDAL ?
6. Apa
kegunaan dari adanya AMDAL ?
7. Bagaimana
cara menyusun AMDAL ?
8. Hal
– hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam rona lingkungan hidup ?
1.4
Tinjauan Pustaka
A.
AMDAL
Pengertian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) menurut
Undang-undang No. 4 Tahun 1982 Pasal 1
menyatakan : “Analisis mengenai dampak lingkungan adalah hasil studi mengenai
dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan”. Arti lain analisis dampak lingkungan adalah teknik untuk menganalisis
apakah proyek yang akan dijalankan akan mencemarkan lingkungan atau tidak, dan
jika ya, maka akan diberikan jalan alternatif pencegahannya atau suatu hasil
studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan dan diperkirakan
mempunyai dampak peting terhadap lingkungan hidup.
Dampak adalah
perubahan yang terjadi sebagai akibat suatu aktivitas baik yang berasal dari
alam ataupun manusia. Dalam AMDAL penelitian dampak dilakukan karena adanya
rencana aktivitas manusia dalam pembangunan. Jadi, dampak bisa mejadi masalah
jika pembangunan lebih besar daripada sasaran yang direncanakan (dibandingkan
dengan keadaan sebelum ada perubahan).
B.
Tujuan AMDAL
Tujuan
AMDAL adalah untuk menduga kemungkinan terjadinya dampak dari suatu rencana usaha dan atau
kegiatan yang dilakukan.
C.
Alasan AMDAL
Alasan
AMDAL diperlukan untuk melakukan suatu studi kelayakan, yaitu :
a. Karena undang-undang dan peraturan pemerintah
menghendaki demikian.
b. AMDAL
harus dilakukan agar
kualitas lingkungan tidak rusak dengan beroperasinya proyek-proyek industri.
D.
Komponen AMDAL
Komponen
AMDAL terdiri dari :
1. PIL (Penyajian Informasi Lingkungan)
adalah telaahan secara garis besar tentang rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan.
2. KA (Kerangka Acuan)
adalah uraian tugas yang harus dilaksanakan dalam studi ANDAL.
3. ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan)
4. RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan)
merupakan pemantauan yang meliputi evaluasi tentang perubahan lingkungan.
5. RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan)
E.
Peran AMDAL
Beberapa
peran AMDAL, yaitu :
1. Peran AMDAL dalam pengelolaan lingkungan.
Apabila dampak lingkungan yang telah diperkirakan jauh berbeda dengan
kenyataannya, ini dapat saja terjadi kesalahan-kesalahan dalam menyusun AMDAL
atau pemilik proyeknya tidak sesuai dengan AMDAL yang telah disusun.
2. Peran AMDAL dalam pengelolaan proyek. Bagian
AMDAL yang diharapkan oleh aspek teknis dan ekonomis biasanya adalah sejauh
mana keadaan lingkungan dapat menunjang perwujudan proyek, terutama sumber daya
yang diperlukan proyek tersebut seperti air, energi, manusia, dan ancaman alam
sekitar.
3. AMDAL sebagai dokumen penting. Laporan AMDAL
merupakan dokumen penting sumber informasi yang detail mengenai keadaan
lingkungan pada waktu penelitian proyek dan gambaran keadaan lingkungan di masa
setelah proyek dibangun.
F.
Kegunaan AMDAL
Kegunaan
AMDAL, yaitu
1. Sebagai bahan bagi perencanaan dan pengelola
usaha dan pembangunan wilayah.
2. Membantu proses pengambilan keputusan tentang
kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan atau kegiatan.
3. Memberi masukan untuk penyusunan desain rinci
teknis dari rencana usaha dan atau
kegiatan.
4. Memberi masukan untuk penyusunan rencana
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup dari rencana usaha dan atau
kegiatan.
5. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak
yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan.
G.
Langkah Penyusunan AMDAL
Langkah-langkah
AMDAL, yaitu :
1. Usulan Proyek.
2. Penyaringan usulan proyek dengan PIL
(Penyajian Informasi Lingkungan). Bila
usulan proyek sejak awal berpendapat bahawa usulan proyeknya akan memiliki
dampak penting, maka pemrakarsa bersama instansi yang bertanggungjawab dapat
langsung membuat AMDAL dengan terlebih dahulu menyiapkan kerangka acuan. Jadi,
dalam hal ini tidak diperlukan PIL.
3. Menyusun Kerangka Acuan
4. Membuat ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan)
5. Membuat RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan)
dan RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan)
6. Implementasi Pembangunan Proyek dan Aktivitas
Pengelolaan Lingkungan.
H.
Hal –
hal yang perlu diperhatikan
Hal – hal yang perlu dicermati dalam rona lingkungan
hidup adalah sebagai berikut:
1. Wilayah studi rencana usaha dan atau kegiatan.
2. Kondisi kualitatif dan kuantitatif dari
berbagai sumber daya alam yang ada di wilayah studi rencana usaha dan atau
kegiatan, baik yang sudah ada dan yang akan dimanfaatkan maupun yang masih
dalam bentuk potensi.
I.
Contoh
Contoh
Komponen Lingkungan Hidup :
1. Fisik Kimia
i.
Iklim,
kualitas udara dan kebisingan
ii.
Fisiografi
iii.
Hidrologi
iv.
Hidrooseanografi
v.
Ruang,
lahan dan tanah
2. Biologi
i.
Flora
ii.
Fauna
3. Sosial
i.
Demografi
ii.
Ekonomi
iii.
Budaya
iv.
Kesehatan
Masyarakat
v.
Dalam melakukan AMDAL, perlu dijelaskan dampak besar
dan penting yang bakal timbul melalui perkiraan yang benar.
Hasil evaluasi
mengenai hasil telaahan dampak besar dan penting dari rencana usaha dan atau
kegiatan ini selanjutnya menjadi masukan bagi instansi yang bertanggung jawab
untuk memutuskan kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan atau
kegiatan sebagaimana dimaksudkan dalam PP Nomor 27 Tahun 1999.
J.
Ruang
lingkup
Ruang
Lingkup Studi dan Metode Analisa Data
a Identitas
Pemrakarsa dan Penyusun AMDAL
b. Wilayah Studi. Lingkup wilayah studi mencakup
pada penetapan wilayah studi yang digariskan dalam kerangka acuan untuk AMDAL dan hasil pengamatan di
lapangan.
- Pelingkupan
Wilayah Studi. Lingkup wilayah studi AMDAL ditetapkan berdasarkan
pertimbangan batas-batas ruang, yaitu :
·
Batas
Proyek : ruang dimana suatu rencana usaha dan atau kegiatan melakukan
prakonstruksi, konstruksi dan operasi.
·
Batas
Ekologis : ruang persebaran dampak dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan
menurut media transportasi limbah (air/udara), dimana proses yang
berlangsung diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar, termasuk dalam
ruangan ini adalah ruang di sekitar rencana usaha dan kegiatan yang secara
ekologis memberi dampak terhadap aktivitas usaha dan atau kegiatan.
·
Batas
Sosial : ruang di sekitar rencana dan atau kegiatan yang merupakan tempat
berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai
tertentu yang sudah mapan.
·
Batas
Administratif : ruang dimana masyarakat secara leluasa melakukan kegiatan
sosial ekonomi dan sosial budaya sesuai dengan UU yang berlaku.
·
Batas
Ruang Lingkup Studi AMDAL : ruang yang merupakan kesatuan dari keempat wilayah
di atas, namun penentuannya disesuaikan dengan kemampuan pelaksana yang
biasanya memiliki keterbatasan sumber data, seperti waktu, dana, tenaga,
teknik, dan metode telaahan.
- Metode
Pengumpulan dan Analisis Data. Studi AMDAL dapat berjalan sesuai dengan alur dan pedoman yang
telah ditetapkan, sehingga akan menghasilkan studi yang sahih dan dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka studi AMDAL juga dalam
analisisnya perlu melakukan metode pengumpulan dan analisis
data yang ilmiah pula.
K.
Penyusunan
AMDAL
AMDAL perlu disusun dengan sistimatik, sehingga dapat :
1. Langsung mengemukakan pendapat penting yang bermanfaat
bagi pengambilan keputusan, perencanaan, dan pengelolaan
rencana usaha dan atau kegiatan.
2. Mudah dipahami isinya oleh semua pihak,
termasuk masyarakat.
3. Memuat uraian singkat tentang rencana usaha
dan segala dampak besar dan pentingnya.
L.
Kegunaan
rencana usaha
Kegunaan
dan keperluan mengapa rencana usaha dan atau kegiatan harus dilaksanakan, yaitu
1. Penentuan batas-batas lahan yang langsung akan
digunakan.
2. Hubungan antara lokasi rencana usaha dan atau
kegiatan dengan jarak dan tersedianya sumber-sumber daya.
3. Alternatif usaha dan atau kegiatan berdasarkan
hasil studi kelayakan.
4. Tata letak usaha dan atau kegiatan
5. Tahap pelaksanaan usaha dan atau kegiatan
i.
Tahap
prakonstruksi/persiapan
ii.
Tahap
konstruksi
iii.
Tahap
Operasi
iv.
Tahap
Pasca Operasi
1.5
Metodologi
A.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Produk ini dikerjakan di rumah dan
waktu pengerjaannya sabtu sepulang sekolah.
B.
Alat
Alat yang digunakan adalah :
1. Gunting
2. Lem
tembak
C.
Bahan
Bahan yang digunakan adalah :
1. Kaleng
rokok bekas
2. Kertas
mas
3. Kain
percah
4. Benang
5. Lem
D.
Cara Pembuatan
1. Persiapan
bahan dan alat
2. Lapisi
permukaan kaleng bekas rokok dengan kertas mas dan rekatkan dengan lem
3. Lalu,
hias permukaan kaleng dengan kain percah yang telah dijahit dengan benang
(sesuai dengan kreasi anda).
1.6
Pembahasan
Proses pembuatan kerajinan tangan
ini cukup mudah dikerjakan karena alat dan bahan yang mudah didapat serta
proses pengerjaannya yang mudah
1.7
Kesimpulan
Agar lingkungan tidak terlalu kotor
sebaiknya kita memanfaatkan barang – barang bekas yang masih bisa diproses untuk
menjadikan barang – barang tersebut menjadi barang yang mempunyai nilai jual
dengan demikian lingkungan sekitar tidak menjadi terlalu kotor.
Jadi, manfaatkanlah limbah
disekitar lingkunganmu !
Daftar Pustaka
DR.IR. Prihandarini Ririen, MS.
2013. Peran dan Arti AMDAL.
Anonymous, 2014. Analisis mengenai
dampak lingkungan.